Tabloid Online GAYA -- Anda pasti menginginkan bertemu dan menikah dengan sesosok belahan jiwa tak bercela.
Tidak ada salahnya memang untuk memiliki standar pribadi
yang ingin dicapai. Dalam benak Anda, Anda mungkin memiliki gambaran
mahasempurna tentang bagaimana pasangan seharusnya berpenampilan atau bertindak
sebagai suami atau istri serta ayah atau ibu dari anak-anak Anda kelak.
Namun, tak dapat disangkal juga bahwa banyak orang yang
justru tanpa sadar memiliki ekspektasi berlebihan (bahkan menjurus tidak masuk
akal) mengenai pasangannya yang mereka pikir perlu dijadikan kenyataan sehingga
sedikit-sedikit suka menuntut.
Suka menuntut pasangan? Awas jadi sering cekcok.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Termasuk
pasangan Anda. Di satu sisi, Anda mungkin menyadari hal itu dan hanya
menginginkan pasangan untuk menjadi sosok yang sesuai dengan keinginan Anda.
Namun, meminta pasangan berubah juga tidak bisa tercapai semudah dengan suka
menuntut ini-itu.
Susah dan senang seharusnya Anda lewati berdua agar tidak
ada satu pihak yang merasa diuntungkan atau dirugikan secara sepihak. Lama
kelamaan, kebiasaan suka menuntut hal-hal yang tidak masuk akal malah akan
menjadi akar kerusakan rumah tangga impian Anda.
Tidak ada salahnya untuk memotivasi pasangan berubah
menjadi sosok yang lebih baik lagi. Namun, beberapa tuntutan yang mungkin Anda
miliki dalam benak saat ini justru dapat berbuah cekcok rumah tangga yang tidak
akan ada habisnya.
Beberapa hal yang tidak boleh Anda tuntut dari pasangan
1. Memintanya memilih Anda atau keluarganya
Pernikahan bukan hanya menyatukan Anda dengan pasangan,
tapi juga dua keluarga besar. Sayangnya, menjalin hubungan dengan keluarga
mertua tidak selalu berjalan mulus bagi setiap orang. Mungkin Anda salah satu
orang yang termasuk tidak pernah akur dengan mertua atau saudara ipar.
Meski begitu, bukan berarti solusinya Anda jadi meminta
pasangan untuk berpihak dengan memilih Anda atau keluarganya. Hal ini akan
semakin memperkeruh masalah dan berakibat buruk tidak hanya pada hubungan Anda
dan pasangan, tapi juga pada hubungan pasangan dengan keluarganya sendiri.
Alangkah lebih baik jika Anda bicarakan masalah ini pada
pasangan dengan tenang untuk mendapatkan solusi bersama-sama.
2. Memintanya selalu mendengarkan Anda
Komunikasi memang perlu untuk mempererat hubungan. Namun,
tidak berarti Anda jadi suka menuntut si pasangan untuk selalu mendengarkan
semua keluh kesah Anda sementara mengharapkan dirinya untuk tetap diam, tidak
memberikannya kesempatan untuk menawarkan solusi atau sedikit bantuan. Hal ini
justru bisa membuatnya merasa frustrasi karena merasa seperti boneka yang tidak
berguna.
Mengutip Prevention, seorang psikolog dan terapis
hubungan rumah tangga sekaligus penulis buku Eleven Dating Mistakes Guys
Make (And How to Correct Them), David Bennet mengatakan bahwa
sementara wanita cenderung mengekspresikan curahan hatinya sebagai cara
menjalin hubungan batin, pria lebih suka “straight to the point” untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah.
Maka dari itu, carilah jalan tengahnya. Jika Anda meminta
pasangan untuk mendengarkan keluh kesah Anda, ajak juga dirinya untuk terlibat
untuk menyelesaikan masalah Anda. Mintalah saran dan pendapat darinya guna
mencari sudut pandang baru dan solusi terbaiknya.
3. Meminta pasangan untuk tinggalkan hobinya
Setiap orang pasti memiliki minat dan ketertarikan pada
hal yang berbeda-beda, termasuk pasangan Anda. Mungkin, Anda selama ini
berpikir bahwa hobinya sangat menyita waktunya sehingga tidak ada lagi waktu
luang untuk bercengkrama bersama. Namun, tidak berarti Anda bisa menuntut
pasangan untuk meninggalkan hobinya tersebut.
Anda sendiri juga punya hobi, bukan? Nah, masih dari
laman Prevention, David Bennett, berujar bahwa ketika pasangan menyibukkan
dirinya dengan pekerjaan atau hobi, itu bukan berarti ia mengabaikan keluarga.
“Hobi adalah caranya untuk mengusir stres dan membahagiakan dirinya,” tutur
Bennett.
Jika Anda belakangan ini merasa “diabaikan” pasangan
karena hobinya, sebaiknya ajak pasangan bicara empat mata untuk berkompromi.
Bicarakan baik-baik untuk membuat jadwal di hari-hari tertentu bagi Anda berdua
untuk berkencan, dan di hari lainnya untuk membebaskan masing-masing melakukan
hobinya.
4. Menuntut pasangan mengubah penampilan dan karakternya
Anda pasti sudah paham benar sisi baik dan buruknya si
pasangan. Mungkin juga sudah kelewat “gerah” berulang kali menyaksikan ulah
pasangan yang suka bikin jengkel dan mengingatkannya agar tidak mengulang
kesalahan di kemudian hari.
Sebagai pasangan, Anda tentu berhak untuk meminta
pasangan berubah. Namun, mengubah perilaku pasangan membutuhkan kerja keras
dari kedua belah pihak dan tidak hanya bisa dilakukan dengan suka menuntut
saja.
Sementara Anda harus menerima kekurangan pasangan, bantu
juga untuk memperbaiki kekurangannya tersebut. Motivasi terus dirinya untuk
menjadi individu yang lebih baik, tapi di saat yang bersamaan jangan
mengubahnya menjadi sosok yang sama sekali bukan dirinya. Biarkan pasangan
menjadi dirinya sendiri, namun tetap menghargai Anda.
5. Membatasi pertemanannya
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri. Anda tentu paham dengan kalimat ini, bukan? Sama seperti Anda,
pasangan juga butuh teman untuk berbagi dan berinteraksi. Jadi, jangan suka
menuntut pasangan untuk menjauhi teman-temannya.
Sikap Anda yang terlalu protektif ini lama-lama bisa
membuatnya tidak nyaman dan malah berisiko meregangkan hubungan Anda berdua di
masa depan.
(Sumber: hellosehat/pict:
Brilio.net)
Tidak ada komentar
Posting Komentar