Bahkan untuk busana muslim, konsumen
kian menaruh perhatian lebih akan busana-busana yang berbahan yang lebih ramah
lingkungan.
"Dengan sifat konsumen yang
sekarang ini cenderung menggunakan bahan yang ramah lingkungan, kami sebagai
desainer modest atau
busana muslim tentu mengikuti tren tersebut," kata desainer busana
muslim Jeny Tjahyawati dalam konferensi pers virtual Cotton USA dan U.S. Cotton
Trust Protokol in the Muslim Fashion Wear Industry pada Selasa, 31 Mei 2022.
Jeny melanjutkan bahwa mengikuti tren
tersebut dengan mendesain busana yang cocok bahannya ramah lingkungan, nyaman
digunakan, dan berkelanjutan dengan tetap berkualitas baik. Meski begitu, dalam
prakteknya, Jeny bukan tidak menghadapi tantangan.
"Tantangan yang dihadapi saat ini
memang kita perlukan seperti bahan-bahan yang sustainable,
yang nyaman dipakai itu yang kita masih kesulitan sebagai desainer, dengan
adanya Cotton US ini kita sangat terbuka, bahan-bahan Cotton US itu berkualitas
tinggi, nyaman, dan sustainable," lanjutnya.
Selain itu, Jeny juga menjelaskan
perbedaan busana berbahan berkelanjutan dan tidak. "Kalau yang tidak
sustainable kebanyakan bahan sintesis, kalau sustainable bahannya sudah
kelihatan jadi bahannya menyerap keringat dan bahannya ringan," ungkap
Jeny Tjahyawati. (sumber: liputan6)
Tidak ada komentar
Posting Komentar