Tabloid Online GAYA – Sebagian orang, terutama perempuan sering kali merasa terganggu dengan bulu kemaluan. Namun, rambut atau bulu kemaluan terutama pada perempuan, tidak disaranakan untuk dicukur habis.
Lantas, apakah boleh mencukur bulu kemaluan? Sekretaris
Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) - Perkumpulan Obstetri
dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr dr Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)- Onk,
mengatakan para perempuan kerap kali mencukur rambut kemaluan bahkan melakukan
waxing.
Padahal, mencukur habis bulu kemaluan itu bisa
menyebabkan kondisi tertentu seperti gatal hingga iritasi. "Rambut apa pun
yang sepele-sepele kalau kita bilang itu ada gunanya semua," ujar Tofan di
Jakarta, Kamis (25/8).
Menurutnya, mencukur habis rambut kemaluan bisa
menimbulkan rasa gatal pada saat rambut baru tumbuh. Pada akhirnya, saat bagian
kemaluan gatal, seseorang bisa saja menggaruk area tersebut padahal ia belum
mencuci tangannya. Dengan demikian muncul risiko iritasi di area di mana bulu
kemaluan dicukur habis atau di-waxing.
"Jadi saya memang suka mengajarkan pasien saya
rambut (bulu di area kemaluan) jangan dikerok, jangan di-waxing supaya bersih
kaya kulit bayi, tetapi secara baik digunting sisakan 0,5 cm," imbuhnya.
Di samping itu, Tofan juga menyoroti soal kebersihan
organ genital pada perempuan yakni vulva. Vulva adalah bagian dari organ
reproduksi yang boleh dibersihkan menggunakan air, dan sabun. Hanya saja, ia
memperingatkan agar tidak mencuci vulva dengan sabun setiap hari karena
dampaknya bisa menimbulkan vulvitis atau radang di vulva.
"Vulva harus cucinya pakai sabun, jangan air saja.
Makanya tidak heran jamur (bisa) tumbuh, bakteri tumbuh karena ada
mikroflora," kata Tofan, menjelaskan tak hanya perihal mencukur bulu
kemaluan, tetapi pentingnya menjaga kebersihan organ kewanitaan.
Untuk diketahui, mikroflora normal manusia adalah istilah
yang digunakan sebagai menggambarkan bermacam jenis mikroorganisme seperti
bakteri maupun, fungi yang merupakan penghuni dari bagian-bagian tubuh tertentu
seperti kulit, usus besar, dan vagina.
Tidak ada komentar
Posting Komentar