Tabloid Online GAYA -- Pernahkah Anda melihat beberapa ekor kepiting di dalam ember yang mencapit satu sama lain ketika salah satu di antara mereka akan naik?
Faktanya, hal tersebut juga terjadi di dunia nyata dan
disebut sebagai crab mentality (mental kepiting).
Crab mentality adalah fenomena psikologis yang
tidak baru. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.
Crab mentality adalah hal yang terjadi di sekitar Anda
Sekilas mungkin Anda melihat fenomena kepiting menarik
satu sama lain agar tidak ada yang keluar sebagai solidaritas karena tidak
ingin temannya dimakan. Akan tetapi, ketika dilihat dengan saksama maknanya
tidak selalu demikian.
Dibanding bertahan hidup atau melarikan diri dari
kelompoknya, kepiting memilih untuk mati bersama. Perilaku ini adalah analogi
dari pola pikir egois dan iri terhadap kesuksesan orang lain yang disebut
sebagai crab mentality atau mentalitas kepiting.
Dilansir dari Psychology Today, crab mentality adalah
analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Maka itu,
ketika salah satu di antara kepiting tersebut berusaha keluar, kepiting lainnya
berusaha menahan kepiting tersebut.
Perilaku ini mungkin kerap Anda lihat di dunia nyata
ketika beberapa orang dalam suatu kelompok mencoba menjatuhkan orang (yang juga
satu kelompok dengan mereka) mengalami kemajuan. Beberapa contoh perilakunya
adalah mengkritik, meremehkan, hingga memanipulasi orang.
Mentalitas kepiting mungkin dapat diartikan sebagai:
“Jika saya tidak dapat memilikinya, Anda pun tidak bisa.” Contoh lain dari crab
mentality mungkin dapat dilihat saat Anda bersekolah dan teman mengajak
untuk tidak ikut kelas tertentu agar mereka tidak membolos sendirian.
Situasi ini tidak jarang membuat Anda kesulitan untuk
merasa tulus menghargai pencapaian teman sendiri. Maka itu, crab mentality
menimbulkan perasaan iri melihat kesuksesan orang lain, sehingga mencoba
membuat orang tersebut berada di level yang sama.
Faktor penyebab munculnya mental kepiting
Ada beberapa hal yang menyebabkan fenomena crab
mentality ini terjadi. Salah satunya adalah ketergantungan manusia dalam
hidup berkelompok.
Umumnya, manusia bergabung satu sama lain untuk
memudahkan mereka mencapai tujuan bersama. Sementara itu, hidup berkelompok
juga berarti akan ada persaingan dalam hal makanan dan pasangan.
Suka atau tidak, mentalitas kepiting dapat terjadi karena
berbagai faktor, seperti cemburu, malu, dendam, harga diri yang rendah, hingga
sifat kompetitif.
Terlebih lagi Anda sangat peduli dengan posisi sosial di
kelompok tersebut begitu juga orang lain, terlepas bagaimana niatnya.
Akibatnya, sifat kompetitif tersebut pun muncul.
Crab mentality menghasilkan hubungan yang tidak
sehat dalam sebuah kelompok karena tidak akan menguntungkan siapa pun. Kritik
terhadap kesuksesan dan kebahagiaan orang lain tidak akan benar-benar
mengangkat Anda ke level yang sama meskipun terasa seperti itu.
Walaupun sindrom ini menghasilkan perasaan positif terhadap
orang yang melakukannya, tidak menutup kemungkinan efeknya tidak berlangsung
lama. Pasalnya akan selalu ada orang yang lebih kaya, pintar, dan beruntung
dari orang lain.
Tips mengatasi crab mentality
Crab mentality adalah perilaku yang dapat terjadi
dalam berbagai situasi pada siapa saja, termasuk Anda sebagai pelaku atau orang
yang mengalaminya.
Anda perlu mencoba memahami mereka yang ingin menarik
diri Anda ke level yang sama sebagai bentuk dari pertahanan. Hal ini pun dapat
terjadi ketika anggota keluarga terlihat menentang kemajuan Anda. Padahal
mereka khawatir bahwa Anda akan meninggalkan mereka karena kesuksesan tersebut.
Oleh karena itu, agar Anda lebih sadar terhadap sindrom
ini, memperdalam kesadaran diri sendiri ternyata diperlukan. Hal ini bertujuan
agar dapat berdamai dengan perasaan ini dan tetap berada di ‘atas’.
1. Terus gigih
Salah satu cara untuk mengatasi crab mentality
adalah tetap gigih dan berjuang. Pada saat orang lain merasa tindakan yang Anda
lakukan salah, diri Anda sendirilah yang mengetahui apakah itu benar atau
tidak.
Kegigihan ini tidak pula menutup kemungkinan untuk menerima
kritik dan saran. Namun, Anda tidak perlu mendengarkan semua kritikan ketika
melakukan sesuatu terutama jika kritik itu dapat menghambat diri sendiri.
2. Kembangkan nilai diri sendiri
Setelah berhasil gigih dalam berjuang, cara lainnya untuk
terbiasa dengan crab mentality adalah terus mengembangkan kemampuan diri
sendiri.
Biasanya, orang dengan kepercayaan diri yang rendah lebih
mudah untuk ditarik ke bawah. Agar rasa percaya diri tersebut meningkat,
cobalah untuk menambah nilai pada diri sendiri. Misalnya, mengembangkan hobi
baru atau mencoba menguasai kemampuan yang sudah ada.
Dengan demikian, Anda akan menjadi lebih kuat dan tidak
rentan untuk kembali ke level yang sama dengan orang-orang yang mencoba menarik
Anda.
3. Tetap semangat saat melakukan hal yang disukai
Tidak ingin orang lain terlihat maju adalah bagian dari
sifat crab mentality yang perlu diperhatikan. Maka dari itu, ketika hal
ini terjadi pada Anda, tetap bersemangat saat melakukan yang disukai ternyata
penting terus dilakukan.
Apabila Anda memilih cara tertentu dalam menggapai
impian, tentu perlu dilakukan secara konsisten, bukan? Jika terlalu sering
mengubah metode dan tujuan setiap menerima kritikan dari orang lain, Anda
membuka potensi untuk ditarik kembali ke bawah.
Satu hal yang perlu Anda ingat adalah selalu menimbang
dan melakukan saran yang berarti serta sesuai dengan impian sendiri.
4. Evaluasi diri saat merasa gagal
Meniti karier atau menggapai tujuan pasti memiliki
hambatan yang mungkin menyebabkan kegagalan, baik di tempat kerja maupun di
lingkungan keluarga sendiri.
Walaupun demikian, setiap kegagalan selalu ada pelajaran
yang dapat diambil. Alih-alih terpuruk dalam kegagalan dan membiarkan orang
memengaruhi Anda, mencoba mengevaluasi diri atas penyebab kegagalan bisa
dilakukan.
Dengan begitu, rasa percaya diri mungkin dapat bangkit
kembali dan ternyata bisa meningkatkan harga diri di mata orang lain.
Kesan crab mentality sebenarnya tergantung dari
perspektif setiap orang, bagaimana mereka melihat kesuksesan orang lain dalam
bentuk positif atau negatif. Ketika bisa melihat perilaku tersebut sebagai
sebuah motivasi, itu berarti Anda membuat kemajuan untuk diri sendiri.
Tidak ada komentar
Posting Komentar