Tabloid Online GAYA – Rekonstruksi bagi pasien kanker payudara seperti metode flap bisa jadi pilihan.
Metode flap dikhususkan bagi mereka yang
baru saja menjalani mastektomi atau operasi pengangkatan payudara.
Tindakan bedah ini dinilai bisa membuat
bentuk payudara kembali seperti sebelumnya, meski jaringan payudara aslinya
diangkat karena digerogoti sel kanker.
Metode flap untuk rekonstruksi payudara
ini dilakukan tanpa memasang implan silikon. Metide ini memanfaatkan jaringan
tubuh pasien seperti perut, paha, punggung, dan bokong, yang kemudian
dipindahkan ke dada untuk membentuk payudara baru.
“Teknik operasi ini menciptakan payudara lembut yang natural
dan hangat, namun tak bisa dipungkiri memang akan meninggalkan bekas luka di
bagian tubuh lainnya, yang tentunya akan diusahakan tersamar," ujar
Konsultan Bedah Mikro Rekonstruksi dan Oncoplasty, dr. Mohamad Rachadian Ramadan,
BMedSc beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, metode flap untuk
rekonstruksi payudara juga memiliki banyak keunggulan dibanding implan silikon.
Beberapa keunggulan metode flap adalah
flap tidak akan pecah, bocor, mengeras, dan tidak perlu diganti seumur hidup,
karena bersifat permanen.
Ditambah, metode ini juga tidak perlu
perawatan atau operasi berulang dari waktu ke waktu.
Meskipun dibanding implan silikon,
metode flap cenderung butuh operasi yang lebih lama, serta butuh perawatan dan
pemulihan yang lebih lama.
"Pemulihan pasca-flap dapat memakan
waktu lebih lama sekitar empat hingga enam minggu, dibandingkan dengan implan
yang separuhnya lebih singkat," sambung dr. Rachadian.
Seiring perkembangan teknologi medis,
flap juga terbagi dalam beberapa opsi atau pilihan prosedur, seperti flap
pedikel dan flap perforator.
Prosedur flap perforator cenderung lebih
modern dan terbaru, yang terbagi dalam dua jenis yakni flap bebas DIEP atau
deep inferior epigastric perforator, yang umumnya tidak ditawarkan ahli bedah
plastik karena kerumitan dan butuh pelatihan tambahan.
"Flap bebas DIEP menggunakan kulit
dan lemak dari perut bagian bawah," jelasnya.
Lalu prosedur kedua yakni flap TRAM,
yang cenderung melindungi semua otot perut, yang membuat pasien hanya mengalami
lebih sedikit rasa sakit, sembuh lebih cepat dan memiliki komplikasi perut yang
jauh lebih sedikit.
Adapun untuk metode flab bebas DIEP
punya tingkat keberhasilan sangat tinggi, yakni 99 persen lebih di tangan yang
paling berpengalaman pada center terbaik di USA, sedangkan di Indonesia hampir
mendekati sekitar 94 persen. (sumber:
suara.com)
Tidak ada komentar
Posting Komentar