Tabloid Online GAYA - Saat ini, masyarakat sudah mulai memberikan perhatian penuh terhadap kesehatan mental.
Sejak pandemi COVID-19 melanda, tingkat gangguan mental
di Indonesia secara khusus mengalami peningkatan, seperti gangguan kecemasan,
gangguan mood, hingga stres dan depresi.
"Tingkat depresi atau tingkat anxiety
masyarakat meningkat dari tahun ke tahun," ungkap Yohan Samudra, Sport
& Clinical Nutritionist dalam konferensi pers peluncuran ISOPLUS COCO di
Jakarta Pusat, Minggu, (3/4).
Untuk mengurangi gangguan mental tersebut, Yohan
mengungkapkan bahwa ada satu langkah mudah yang bisa dilakukan di mana saja dan
kapan pun.
Langkah kecil yang bisa dilakukan untuk mengurangi
gangguan mental yakni dengan cara menarik napas dengan dalam untuk menenangkan
diri dan pikiran.
"Salah satunya dengan tarik napas. Ada banyak
cara, ada tarik napas, ada meditasi di pagi hari, dan itu ternyata secara
medical dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan konsentrasi,"
sambungnya.
Saat masyarakat menerapkan perilaku untuk menarik napas
dengan panjang, akan membantu menjernihkan pikiran dan mengurangi gangguan
mental.
"Jadi stresnya turun, konsentrasi meningkat
tentunya produktivitas jadi lebih tinggi lagi setelahnya," kata Yohan.
Ia menambahkan bahwa menarik napas dengan panjang dan
dalam setelah aktivitas yang padat juga merupakan sebuah penyegaran untuk
tubuh.
"Bagus sekali kita memberikan suatu feed back pada tubuh kita setelah kerja sepanjang
hari, kita harus take a deep breath baru
melanjutkan aktivitas lagi," pungkas Yohan. (Insertlive)